Cari Blog Ini

Rabu, 28 Desember 2011

Media Pembelajaran OHP/OHT

MEDIA PEMBELAJARAN OHP/OHT

BAB I
PENDAHULUAN
A.                     Latar belakang
   Dalam dunia pendidikan, inovasi-inovasi dalam pembelajaran sangatlah diperlukan. Hal itu penting karena siswa memiliki tingkat kejenuhann yang lumayan besar. What I see, I’m forget. What I hear, I’m remember. What I do, I’m understand. Jadi, jika hanya hanya diberikan materi secara monoton terus menerus, siswa amudah ingat tapi mudah lupa jga. Saah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, adalah dengan menggunakan media pembelajaran, salah satunya OHP atau OHT.
   Overhead projector yang memudahkan mudah murah lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
   Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.

B.                      Rumusan Masalah
1.                       Bagaimana Sejarah OHP/ OHT ?
2.                       Apa pengertian OHP/OHT?
3.                       Apa saja tipe-tipe OHP?
4.                       Bagaimana penggunaan OHP/OHT?
5.                       Apa kelebihan dan kelemahan OHP/ OHT?

C.                      Tujuan
Mengetahui  Sejarah OHP & OHT, pengertian OHP & OHT, tipe-tipe OHP, penggunaan OHP & OHD, kelebihan dan kelemahan OHP & OHT.

BAB II
PEMBAHASAN
A.                    SEJARAH
   Over Head Proyektor/Over Head Transparansi yang pertama digunakan untuk identifikasi polisi bekerja. Itu menggunakan plastik roll over a 9-inch memungkinkan karakteristik wajah tahap untuk menjadi menggelinding di panggung. The US Army pada tahun 1945 adalah yang pertama menggunakannya dalam kuantitas untuk pelatihan sebagai Perang Dunia II luka bawah. Mulai digunakan secara luas di sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an.
   Produsen utama overhead projector dalam periode awal ini adalah perusahaan 3M. Sebagai permintaan proyektor tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953, dan menjadi kontributor terkemuka AS selama beberapa penyempurnaan optik untuk proyektor overhead dan lensa proyeksi. Pada tahun 1957, Amerika Serikat pertama untuk Pendidikan Federal Aid Program mendorong penjualan overhead proyektor yang tetap tinggi hingga akhir 1990-an dan ke abad 21.
   Pada awal 1980-an 1990-an, overhead projector sering digunakan sebagai bagian dari kelas layar komputer/sistem proyeksi. Sebuah panel kristal cair dipasang pada bingkai plastik diletakkan di atas proyektor overhead dan dihubungkan ke output video komputer, sering membelah dari output monitor normal. Sebuah kipas pendingin dalam bingkai panel LCD akan meniup pendingin udara di LCD untuk mencegah overheating yang akan kabut gambar.
   Yang pertama adalah panel LCD monokrom-only, dan dapat menampilkan video output NTSC seperti dari Apple II komputer atau VCR. Pada akhir 1980-an model warna menjadi tersedia, mampu “ribuan” warna (16-bit warna), untuk warna Macintosh dan VGA PC. Yang menampilkan tidak pernah sangat cepat untuk menyegarkan atau memperbarui, mengakibatkan mengolesi dari gambar yang bergerak cepat, tapi itu diterima ketika tidak ada lagi yang tersedia.

B.               Pengertian
OHP (Overhead Proyektor)
     OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat) projektor yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) objek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar. Alat ini dipakai guru sebagai ganti papan tulis , dapat diletakkan dimeja guru sebagai pengganti papan tulis, dapan diletakkan dimeja guru, dengan layar pada dinding di muka kelas[1].Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi[2]. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkn melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table, ilustrasi, baik berwarna maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat dilihat dan disajikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa dan guru.

 
OHT (Overhead Transparency)
OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP
(Overhead Projector).
Overhead Tranparancy (OHT) akan kita sebut dengan istilah “tranparansi”. 
Transparansi adalah lembar bening/plastik tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar.
OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 24,5 cm x 19 cm, luar 30,5cm x 27 cm/ 8,5 X 11 inci.[3] Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
1.      Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi/
digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
2.      PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3.      Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.[4]




C.       Tipe-tipe OHP
·    Overhead Projector Model 5088 (portable)
Alat ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/ 50 Hz. Berat keseluruhan 9,07 kg, dengan panjang kabel 4,5 m. Ukuran 322 x 343 x 38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. ON-OF switch tidak diperlukan, sebab lampu lansung terhubung dengan udara luar.Projection stage 254 x 254 mm (10” x 10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari 10 derajat sampai lebih dari 35 derajat
·  Overhead Projector Model 213 (large body)
Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan listrik yang diperlukan 220 Volt/ 50Hz, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak lansung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film dari 0 derajat sampai 30 derajat dengan jarak antara 1,5 m – 3,5 m. projection stage 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau.
·  Overhead Projector Model 213 (semi portable)
Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel 5 m ada tempat penyimpanan khusus, berat 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan tambahan dipasang roll attachment. Sistem pendinginan lampu tidak lansung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angin. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens dan rata. Ada pengatur cahaya yang dapat memproyeksikan transparansi film 0 derajat sampai 25 derajat, proyeksi amat baik antara 1,5 sampai 4,5 m. Projection stage 254 x 254 mm (10” x 10”) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan jika pintu tempat penggantian lampu dibuka, otomatis arus listrik terputus. ON-OFF switch mudah dijangkau; penggantian lampu mudah dan cepat. Alas untuk transparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm yang dilapisi dua kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.
·  Overhead Projector Model 6202 (portable)
Alat ini membuthkan tegangan listrik 220 Volt, daya 200 Watt; dengan berat 10,4 kg. Panjang kabel 3,05 m. Sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu lansung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical projection head 317 mm; projection stage 285 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte white dan akan tampak jelas bahan-bahan yang ditulis dalam transparansi.

D.                     CARA PENGGUNAAN
Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik, perlu diperhatikan saran-saran berikut:
a.                      Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasakan urutan sajian.
b.                     Letakkan transparan terlebih dahulu diatas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c.                      Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar bagian atas dibuat agak kedepan.
d.                     Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
e.                      Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu didekat layar bisa dimatikan).
f.                      Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g.                     Selama penyajian, tetaplah mneghadap kearah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)
h.                     Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada dilayar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada tranparan di OHP.
i.                       Tunjuklah bagian materi yang sedang anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
j.                       Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas kemudia dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, anda juga bisa menggunakan transparansi bentuk overlay, masking atau billboarding.
k.                     Bila diperlukan, anda bisa menulis pada transparans utnuk memperjelas sajian, atau menambah penjelasan yang baru saja anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas transparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparans aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.                       Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
m.                   Simpanlah lembar-lembar transparan kedalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah jiga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih sebelum penayangan[5].

E.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OHP
Penggunaan media OHP dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
1.      Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping indra telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
2.      Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat.
3.      Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak didalam waktu yang relatif singkat, karena telaj dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis.
4.      Dapat digunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan diperlukan lagi.
5.      Dapat dipindah dari satu kelas kekelas lainnya[6].
6.      Tidak menyebabkan tangan kotor.
7.      Mudah digunakan karena sederhana.
8.      Dapat digunakan dengan jumlah siswa yang banyak.

Kelemahan OHP :
1.      Efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.
2.      OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3.      Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu kebahan transparan.
4.      Kadang-kadang ada bagian yang tak bisa diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru[7].
5.      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
6.      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
   The US Army pada tahun 1945 adalah yang pertama menggunakannya dalam kuantitas untuk pelatihan sebagai Perang Dunia II luka bawah. Mulai digunakan secara luas di sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an.
   Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi.
   Tipe-tipe OHP antara lain: Overhead Projector Model 5088 (portable), Overhead Projector Model 213 (large body), Overhead Projector Model 213 (semi portable), Overhead Projector Model 6202 (portable).
   Kelebihan-kelebihan dari OHP antara lain:
1.      Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping indra telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
2.      Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat.
3.      Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak didalam waktu yang relatif singkat, karena telaj dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis.
4.      Dapat digunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan diperlukan lagi.
5.      Dapat dipindah dari satu kelas kekelas lainnya[8].
6.      Tidak menyebabkan tangan kotor.
7.      Mudah digunakan karena sederhana.
8.      Dapat digunakan dengan jumlah siswa yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA


Usman, M. Basyiruddin & H. Asnawir.2002. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers
 Anitah, Sri.2009. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press
www.google.com
http://arifmiboy.blogspot.com/2009/03/klasifikasi-media-pembelajaran.html
Sadiman, Arief, dkk.1990. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
http://anis-azizah.blogspot.com/2010/07/karakteristik-media-transparansi.html



[1] Sri Anitah. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press, 2009 hal: 29
[2] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali ,1990 hal:208
[3] http://anis-azizah.blogspot.com/2010/07/karakteristik-media-transparansi.html
[4] http://arifmiboy.blogspot.com/2009/03/klasifikasi-media-pembelajaran.html
[5] www.google.com
[6] H. Asnawir & M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers, 2002 hal:58
[7] Sri Anitah. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press, 2009 hal: 30
[8] H. Asnawir & M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers, 2002 hal:58

1 komentar: